Grand-Prize-Gianfranco-Uber |
"JADI, kamu tidak pernah membiarkan laki-laki memberimu ciuman selamat malam?"
"Tidak, soalnya dia meninggalkanku di pagi hari."
"APAKAH selama melayani laki-laki, Anda selalu memperoleh kenikmatan?" tanya seorang pengunjung baru di sebuah lokalisasi pada pramunikmat yang di-booking/-nya.
"Ah, biasa aja," jawab pramunikmat itu centil, "Habis, saya sudah disuntik kebal, sih!"
"MAS, cepat sedikit! Lambat banget, sih!" kata seorang istri pada suaminya yang pegang kemudi.
"Semalam, aku terlalu cepat, kamu marah!"
"Semalam kan kita tidak keluar!"
"RIN, aku bayangkan malam pertamamu pasti menyenangkan."
"Justru sebaliknya; tanpa kesan. Suamiku diam saja!"
"Kecapean, kali."
"Bukan! Dia takut melihat darah!"
"SUAMIMU pasti dingin di tempat tidur."
"Sok tahu, kamu!"
"Bukankah dia bekerja di pabrik es?"
"Justru karena itu, dia malah bertambah hot. Maklum, mencari kehangatan..."
"SEORANG pemuda memperkosa seorang gadis ingusan", bunyi head line sebuah surat kabar.
Seorang anak SD yang membacanya berkomentar, "Ya, ampun! Kenapa ingusnya nggak dilap dulu, ya?"
"LARIS manis tanjung kimpul, dagangan habis duit kumpul," seorang pedagang buah berpantun.
"Laris asih tanjung kimpul, dagangan masih duit kumpul," kata seorang pramunikmat menimpali.
SEKSOLOG terkenal yang sering membuat tulisan di media massa itu dimintai pendapatnya oleh seorang wartawan, "Bagaimana supaya bisa menulis sebagus tulisan Anda?"
Sembari tersenyum, seksolog itu menjawab, "Saya minum obat kuat sebelum menulis."
"APA Anda tidak takut terserang penyakit kotor karena menggeluti pekerjaan ini?" tanya wartawan pada respondennya --kembang sebuah lokalisasi.
"Ihhhh," jawab pramunikmat itu sambil mencubit sang wartawan, "Mestinya Anda tanya konsumen saya, dong!"
"UNTUK menyenangkan pelanggan, rumah remang-remang 'Lolita' akhirnya menyediakan model 'paket'."
"Apa itu?"
"Pelayanan sekaligus suntik penicilin untuk para pelanggannya!"
"JAGALAH kesucian hubungan perkawinan kalian sampai akhir hayat," nasihat seorang kerabat kepada sepasang pengantin baru.
"Kalau soal itu jangan khawatir, Pak!" ujar Tini mantap, "Soalnya, sejak malam pertama sampai sekarang, suami saya tetap menjaga kesucian. Maklum, tidak berdaya..."
"KAMU hebat dibanding lelaki lain," ujar Lenny pada pria gundul yang mengencaninya, "dan siapa bilang kamu lemah tak berkemampuan?"
Dengan malu-malu laki-laki itu menyahut, "Ehm, itu bukan anu, melainkan kepalaku...!"
SEORANG suami merasa geram dan kecewa berat pada istrinya yang diperkosa seorang perampok di hadapannya.
Setelah perampok pergi, sang suami pun protes, "Kenapa kamu tersenyum simpul kepadaku waktu kamu diperkosa si biadab itu?"
"Tenanglah, Mas. Jangan emosi... Saya aman, kok. Ternyata si biadab itu impoten!"
KESAL oleh ulah suaminya yang berhidung belang, seorang istri minta pertolongan pada seorang dukun.
"Mau diapain suami Ibu ini? Mau dibikin lemah atau impoten seketika? Silakan pilih."
"Bikin hidungnya belang-belang saja, Mbah Dukun."
JANDA yang berhati mulia itu menemui kekasihnya yang masih belia.
"Apakah engkau bahagia dengan bekas suamimu yang lemah itu?" tanya sang kekasih.
"Dari segi materi sih, cukup! Cuma, di bidang yang satu itu, tanganku setiap malam jadi pegal."
"Pengapiannya lama, ya?"
"WALAUPUN kamu impoten, aku ikhlas jadi istrimu sampai akir hayat," ujar seorang janda kaya pada perjaka tingting pujaannya.
"Bila ternyata nanti aku tidak impoten, berarti engkau ikhlas pula jika aku menambah seorang istri yang masih gadis!"
SELESAI melakukan tugas, seorang istri bertanya kepada suaminya, "Mas sekarang sudah sehat, ya. Apa obatnya?"
"Gampang, tadi aku membayangkan kamu sebagai artis pujaanku: Sharon Stone!"
"TERNYATA saat ini Ibu hamil di luar kandungan," kata dokter kandungan pada seorang pasiennya.
"Habis, suami saya suka main 'interupsi', sih!"
SASA dan Sisi saling berbagi pengalaman mereka dengan dosen yang terkenal sebagai buaya darat.
"Demi menambah nilai mata kuliah Pak Hendro, aku terpaksa mengorbankan bibirku dikecupnya selama lima menit," kata Sasa, "Dadaku sampai terasa mau pecah karena tidak bisa bernapas."
"Aku malah lebih dari itu," keluh Sisi, "Seluruh tubuhku serasa dicakar anak kucing kesayanganku."
"SUDAH berapa lelaki yang Anda layani hari ini?" tanya reporter sebuah majalah pada seorang pramunikmat di sebuah lokalisasi.
"Sudah lima orang, Mas," jawab pramunikmat itu malu-malu.
"Sudah banyak dong uangnya?" kejar sang wartawan.
"Dua orang gratis."
"Lho, kenapa?" wartawan melongo tak mengerti.
"Satu, gratis melayani Pak Germo sebagai panjar setoran," pramunikmat itu menerangkan pelan-pelan, "Kedua, mungkin dengan Anda yang katanya mau nulis jalan nasibku. Iya, to?"
0 komentar:
Posting Komentar