Jangan terlalu yakin bahwa BUMN jadi sapi perah legislatif. Standar gaji, tunjangan, bonus dan lain-lain insentif yang tinggi untuk kesejahteraan eksekutif dan karyawan di sejumlah besar BUMN juga membawa dampak ekonomi biaya tinggi. Ekonomi biaya tinggi juga berpengaruh pada neraca akhir: RUGI-LABA. Seperti bisa ditebak maka kabar yang mencuat keluar apalagi kalau bukan tentang rugi, rugi dan ruginya sejumlah BUMN. Ini bukan berarti karena mereka jadi sapi perah sejumlah oknum legislatif, tetapi lebih pada "tak tahu diri"-nya
set-up gaji, tunjangan, bonus dan lain-lain insentif tadi. Bagian ini yang media sering terlupa atau tak mengkritisinya. Bahwa mungkin saja BUMN jadi sapi perah yang dilakukan oleh sejumlah oknum legislatif, siapa bisa menafikan ini? Tapi bahwa itu jadi satu-satunya alasan di balik sejumlah performing buruk kinerja keuangan BUMN, 'ntar dulu, donk ya .... emang kita hanya barisan media yang bisa dicucuk hidungnya lalu tergopoh-gopoh mengamini semua doktrin isu yang kini santer beredar? Tanpa nalar? Tanpa akal sehat?
Noway-lah pokoknya!
|
Kartun Joko Luwarso |
|
|
|
|
Kartun Wawan Bastian |
|
Kartun Tiyok |
0 komentar:
Posting Komentar